Sabtu, 30 Agustus 2008

Obama Mengusik Pendukung Republik



AP PHOTO/CHUCK KENNEDY AND SCOTT ANDREWS / Kompas Images
Barack Obama melambaikan tangan kepada peserta Konvensi Partai Demokrat saat bersiap-siap menyampaikan pidato pengukuhannya sebagai calon presiden di Denver, Kamis (28/8).

Denver, Jumat - Pidato calon presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, di Konvensi Partai Demokrat di Denver, Colorado, Kamis (28/8) waktu setempat, mengundang reaksi beragam. Dalam pidatonya, Obama menjanjikan banyak hal yang dianggap membawa perubahan di AS. Dia pun mengkritik lawan politiknya, kandidat dari Partai Republik, John McCain.

”Saya rasa Obama hanya menitikberatkan menyerang McCain dan kubu Republik serta berusaha mengantisipasi serangan balik dari kubu Republik dengan menanggapinya terlebih dahulu,” ujar Costas Panagopoulos, profesor politik dari Fordham University, setelah mendengarkan pidato Obama.

Dalam pidatonya, Obama berusaha membuat hubungan yang baik dengan kaum pekerja keras. Sebagian besar kerah putih Demokrat telah meremehkannya.

Obama juga menghubungkan kisah kehidupan yang keras dan kemiskinan yang didengarnya dari pendukungnya selama masa kampanye. Dengan berbekal itu, dia menyerang McCain.

Julian Zelizer, profesor sejarah pada Princeton University, mengatakan bahwa pidato Obama merupakan awal yang bagus untuk menangkap jutaan pemilih pendukung Hillary Clinton pada pemilu pendahuluan. Namun, Obama masih harus bertarung keras melawan McCain.

”Saya tidak merasa pidato itu akan membawa orang yang berseberangan dengannya menjadi beralih kepada Obama. Satu pidato yang juga sangat kuat adalah pidato Hillary,” katanya.

Pidato Obama membuat sejumlah pendukung Partai Republik berbalik ke Demokrat. Janell Mader (32), pendukung berat Republik, mengatakan pidato Obama telah menjawab pertanyaannya dan tampaknya dia akan memilih Obama pada pemilu mendatang.

”Semua kekhawatiran saya telah terjawab. John McCain harus berbuat sesuatu yang lebih hebat lagi pekan depan agar saya tetap yakin bahwa Partai Republik akan berkuasa selama empat tahun ke depan,” katanya.

Bennet Keller, pendukung Partai Republik dari San Diego, California, mengatakan dia belum dapat mengambil keputusan siapa yang akan dipilih. ”Jika McCain menang, keadaan tidak akan terlalu bagus. Jika Obama menang, keadaan tidak akan menjadi terlalu buruk,” ujarnya. (AP/AFP/joe)

Tidak ada komentar: