Selasa, 28 Oktober 2008

Pemilu AS

McCain Menantikan Keajaiban Truman
Selasa, 28 Oktober 2008 | 03:00 WIB

Oleh SIMON SARAGIH

Boston, Kompas - Berbagai jajak pendapat terbaru, termasuk jajak pendapat yang memperhitungkan perolehan suara per negara bagian, Barack Obama mengalahkan John McCain. McCain tampaknya hanya menantikan keajaiban seperti yang pernah dialami Harry S Truman, hampir tidak diunggulkan hingga menjelang pemilu, tetapi menang secara mengejutkan.

Truman adalah presiden ke-33 AS periode 1945-1953 dari Partai Demokrat. Pada Pemilu 1948, menjelang jabatan periode kedua, Truman tidak populer dibandingkan dengan pesaingnya dari Partai Republik, Thomas Edmund Dewey (Gubernur New York, 1943-1951). Truman tidak populer dan menghadapi banyak masalah dalam negeri walau kemudian tergolong bagus dan masuk dalam jajaran 10 besar presiden terbaik AS.

Truman menghadapi masalah seperti pengangguran dan kehancuran ekonomi setelah Perang Dunia II. Dia tidak berhasil meyakinkan warga setelah memimpin empat tahun sebelumnya. Namun, Truman menang secara mengejutkan. Hal ini tidak lain karena kunjungan intensif dan tak kenal lelah dalam waktu singkat ke sejumlah pedesaan, yang dikenal dengan Whistle Stop Tour.

Ini kebiasaan yang dilakukan politisi AS dalam rangka merangkul warga. Hal serupa kini sedang dilakukan Obama (capres dari Demokrat) dan McCain (capres dari Republik).

McCain hampir tidak mendapatkan dukungan kuat, terutama di kalangan muda yang kini melebar hingga ke kelompok perempuan kulit putih, yang mulai yakni dengan kepemimpinan Obama. ”Saya sama sekali tidak minat mendengarkan dia bicara,” kata Michael McManus (22), warga kulit putih AS di Boston, yang sedang belajar jurnalistik di Emerson College.

Alasannya, McCain hanyalah perpanjangan tangan Presiden George W Bush, yang merusak perekonomian dengan kebijakan ekonomi liberal, yang membuat korporasi menjadi serakah dan tidak mengindahkan rambu-rambu bisnis.

Joel Gagne, konsultan senior untuk Partai Demokrat di Massachusetts, mengatakan, di bawah Bush, AS tidak saja menghadapi keadaan buruk karena pengelolaan ekonomi yang berantakan, tetapi juga pamor di dunia yang tidak mendapatkan respek. ”Ini harus diubah,” katanya.

Wakil Gubernur Sarah Palin kini menuduh media massa AS telah mengatur kemenangan kubu lawan. Terjadi kelimbungan di kubu Republik, seperti acara kampanye yang berjalan sesuai dengan keinginan Palin dan tak terkoordinasi dengan McCain.

Ini adalah perkembangan terakhir yang memperlihatkan kekacauan di kubu Republik. ”Tampaknya tidak ada yang bisa lagi mereka sampaikan,” kata Shellie Karabell, pengamat politik dari Palm Spring, California, yang melakukan telekonferensi dengan sejumlah wartawan Indonesia di Boston, kemarin. (*)

Tidak ada komentar: