Rabu, 29 Oktober 2008

Pemilu AS


"Kejutan Oktober" yang Mendebarkan...
Rabu, 29 Oktober 2008 | 00:57 WIB

Perjalanan sejarah pemilu presiden Amerika Serikat tidak bisa dipisahkan dari ”kejutan Oktober”. Dalam beberapa penyelenggaraan pemilu presiden, banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Oktober yang membalik peruntungan para kandidat yang bersaing ke Gedung Putih.

Penghentian pengeboman Vietnam Utara, teori konspirasi soal sandera AS di Iran, dan video pemimpin kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden, muncul pada bulan Oktober dan mengguncang pemilu AS.

Kini, tujuh hari menjelang pemilu pada 4 November, dua kandidat presiden AS, Barack Obama dari Partai Demokrat dan John McCain dari Partai Republik, harus menahan napas akan kemungkinan terjadinya peristiwa dramatis pada menit-menit terakhir. Sejumlah analis yakin, hanya perlu gangguan di menit terakhir pada masa kampanye ini untuk memaksa pemilih mengevaluasi kembali pilihan mereka.

”Sesuatu akan terjadi. Taruhan saya, Osama bin Laden akan muncul lagi dengan videonya, seperti yang dilakukannya pada pekan terakhir pemilu 2004,” kata Jonathan Alter, kolumnis di majalah Newsweek.

Masih lekat dalam ingatan, pada 29 Oktober 2004, televisi Al Jazeera menayangkan video Osama bin Laden yang menyerukan agar rakyat Amerika kembali pada yang benar, bukan mendukung pembohong di Gedung Putih. Dukungan bagi Presiden George W Bush (Republik) langsung terdongkrak akibat video itu. Dia berhasil menang di Ohio hanya dengan 120.000 suara dan mendepak John Kerry (Demokrat).

”Jika Bin Laden ingin membuat kejutan Oktober tahun 2008, serangan terhadap target ekonomi AS yang signifikan bisa jadi kesempatan paling menggoda,” tulis William Bratton, Kepala Kepolisian Los Angeles, dan RP Eddy, mantan Direktur Kontraterorisme Dewan Keamanan Nasional AS, di New York Daily News.

Konspirasi

Istilah ”kejutan Oktober” muncul pertama kali saat Presiden Lyndon Johnson (Demokrat) mengumumkan penghentian pengeboman Vietnam Utara pada 31 Oktober 1968 hanya lima hari menjelang pemilu. Dia ingin meyakinkan publik bahwa negosiasi dengan Hanoi membuahkan hasil.

Strategi itu tidak berhasil. Kandidat Demokrat, Hubert Humphrey, kalah dengan selisih 0,5 juta suara dari kandidat Republik, Richard Nixon.

Empat tahun kemudian, Nixon kembali menang saat pada bulan Oktober Menteri Luar Negeri Henry Kissinger mengumumkan perdamaian tercipta di Vietnam, kendati Nixon gagal mengakhiri Perang Vietnam pada pemerintahan sebelumnya. Nixon berhasil menyingkirkan George McGovern (Demokrat) dalam kemenangan mutlak terbesar sepanjang sejarah AS.

Kejutan Oktober paling terkenal terjadi tahun 1980. Kampanye pemilu presiden waktu itu dibayangi teori konspirasi tentang penyanderaan warga AS di Iran. Kala itu, surat kabar Washington Post melaporkan, pemerintahan Jimmy Carter (Demokrat) tengah menyiapkan operasi militer untuk menyelamatkan para sandera agar dia terpilih kembali.

Namun, muncul tudingan bahwa saingan Carter, Ronald Reagan (Republik), diam-diam bekerja untuk menghalangi pembebasan sandera. Tudingan itu diperdebatkan selama bertahun-tahun, bahkan setelah penyelidikan Kongres menyimpulkan tidak ada rencana untuk menunda pembebasan sandera.

Tak lama sebelum pemilu, Carter mengumumkan bahwa Teheran tidak akan membebaskan sandera hingga setelah pemilu. Hasilnya, Reagan memetik kemenangan mutlak atas Carter. (afp/fro)

Tidak ada komentar: