Sabtu, 06 September 2008

Palin Ditonton 37 Juta Pemirsa


Penampilannya Melebihi Harapan Banyak Orang

GETTY IMAGES/ALEX WONG / Kompas Images
Cindy McCain (keempat dari kiri), istri calon presiden John McCain, berdiri bersama anak-anaknya, (dari kiri) Meghan, Andy, Jimmy, Jack, Doug, Bridget, dan Sidney, Kamis (4/9) di St Paul, Minnesota, pada penutupan Konvensi Nasional Partai Republik.
Sabtu, 6 September 2008 | 03:00 WIB

Los Angeles, Kamis - Gubernur Alaska Sarah Palin yang tidak dikenal publik hingga pekan lalu ternyata mampu menyedot perhatian pemirsa televisi. Jumlah penonton pidato Palin tidak berbeda jauh dari penonton pidato calon presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama.

Sarah Palin, calon wakil presiden dari Republik, mampu membuat 37 juta penonton televisi menyimak pidatonya, sedangkan Obama berhasil menarik perhatian 38,4 juta pemirsa. Demikian diungkapkan lembaga riset Nielsen, Kamis (4/9).

Jumlah pemirsa pidato Palin mengalahkan rekor Partai Republik yang dicapai Presiden George W Bush pada akhir Konvensi Partai Republik tahun 2004, ketika dia dinominasikan untuk masa jabatan kedua. Saat itu jumlah pemirsa sebanyak 27,6 juta orang.

Pidato Palin, yang isinya antara lain menyerang Obama dan menyebut dirinya sebagai politisi reformasi, menyedot pemirsa lebih banyak dibandingkan dengan penonton pidato calon wakil presiden dari kubu Demokrat, Joe Biden. Biden berhasil menarik perhatian 24 juta orang.

Perhitungan Nielsen total tidak termasuk siaran umum yang diperkirakan 4 juta penonton.

”Semakin banyak orang yang menonton pidato dibandingkan dengan konvensi yang lalu. Masyarakat ingin mengetahui siapa sebenarnya wanita misterius ini. Dia tidak hanya dinominasikan menjadi wakil presiden, tetapi juga telah menjadi bagian dari cerita menarik ini,” ujar Robert Thompson, ahli media pada Syracuse University.

Banyak kalangan menilai, penampilan Palin jauh lebih baik jika dibandingkan dengan riwayat hidup dan pengalamannya. ”Dia lebih baik dibandingkan dengan daftar riwayat hidupnya. Selain itu juga cantik dan mencintai keluarga,” ujar McCain mengenai calon wakil presidennya.

Gubernur Missouri Matt Blunt berpendapat, pengalaman Palin melebihi siapa pun dalam kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden kali ini. Memang pernyataan itu kelihatan berlebihan karena Joe Biden, calon wakil presiden dari Demokrat, dan McCain sendiri sudah puluhan tahun berpengalaman di kongres.

Gubernur Hawaii Linda Lingle mengatakan, lebih dari 250 negara bagian yang seukuran dengan Delaware dapat memenuhi peta Alaska. Lawan Palin dari Partai Demokrat, Biden, berasal dari Delaware.

Tentu saja hal itu tidak berarti Palin tidak memiliki kualifikasi sebagai calon wakil presiden atau bahkan presiden. Hal itu berada di tangan pemilih. Merekalah yang akan menentukan setelah mereka mempelajari kinerja Palin di Alaska.

Lebih bersinar dari McCain

Penampilan Palin lebih bersinar ketimbang McCain. Bahkan, Palin dianggap sebagai bintang Konvensi Partai Republik. Akan tetapi, masih tetap diragukan apakah Palin bisa menjadi senjata bagi Republik meraih minat pemilih, khususnya wanita, kalangan agamawan, dan kaum konservatif.

Penunjukan Palin bertujuan menarik minat kaum konservatif yang masih enggan menyatakan dukungan kepada McCain. Namun, hal itu tidak otomatis terjadi. Misalnya, Palin adalah penentang aborsi, sementara banyak kaum Republik memilih prochoice, yakni sikap yang menoleransi aborsi dalam keadaan tertentu.

Menurut Michael Lindsay, ahli sosiologi politik dari Rice University di Houston, sikap kaku Palin soal aborsi membuatnya tidak otomatis diterima.

Palin yang dipersonifikasikan sebagai perwakilan agama juga tidak bisa diterima agamawan. Bahkan, ada kelompok yang menginginkan agar Palin memisahkan politik dan agama. ”Palin malah tidak bisa menjangkau semua pemeluk agama yang putus asa dengan para pemimpin, yang mengakibatkan perpecahan,” kata James Salt, Direktur Pelaksana Persatuan Katolik, yang lebih bersifat di tengah.

Kelompok itu tidak menyukai politik perpecahan yang gencar dilakukan kubu Republik, termasuk saat menyerang Obama.

Kelompok lain yang bernama Aliansi Antaragama juga prihatin dengan retorika teologi yang dinyatakan Palin. Kelompok itu menyatakan, jika Palin adalah corong agama, hal itu tidak berterima di antara pemeluk agama yang fanatik, yang menentang total perkawinan sesama jenis, sementara Palin masih memberikan toleransi pada tingkat tertentu. (AP/AFP/Reuters/joe)

Tidak ada komentar: