Sabtu, 06 September 2008

Pemilu AS


McCain Akui Republik Gagal dan Siap Mengubah


AP Photo/Ron Edmonds / Kompas Images
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, John McCain, didampingi calon wakil presiden yang dipilih untuk mendampingi dirinya, Sarah Palin, seusai menyampaikan pidato pengukuhan sebagai calon presiden di Konvensi Nasional Partai Republik di St Paul, Minnesota, AS, Kamis (4/9).
Sabtu, 6 September 2008 | 03:00 WIB

ST PAUL, Jumat - Calon presiden dari Partai Republik, John McCain, menyampaikan pidato pengukuhan sebagai capres dari Republik, Kamis (4/9) di St Paul, Minnesota, Amerika Serikat. Excel Energy Center, lokasi konvensi Partai Republik, bergemuruh dengan sorakan pendukung McCain, yang mengakui beberapa kegagalan Republik.

Pidato McCain sempat terganggu sekitar 10 menit. Seorang pemrotes berhasil memasuki gedung membawa spanduk bertuliskan, ”Anda tidak bisa memenangi okupasi”. Pemrotes itu, seorang wanita, langsung diciduk. Di luar gedung, pemrotes membuat onar untuk mengganggu kelangsungan pidato McCain.

Dalam pidatonya, McCain memberi hormat kepada capres dari Demokrat, Barack Obama, tetapi mengakui ada perbedaan besar dengan Obama. ”Kita akan menang,” kata McCain.

”Izinkan saya memberi peringatan awal kepada si pembelanja besar, jangan lakukan apa pun, saya adalah yang pertama ... perubahan segera datang,” kata McCain menyindir Obama, yang menjanjikan peningkatan anggaran pemerintah untuk rakyat. McCain menyebut kata perubahan (change), yang menjadi moto kampanye Obama.

McCain, yang dicap sebagai perpanjangan Presiden George W Bush, menyatakan dirinya sebagai pembawa harapan, meniru moto kampanye Obama. McCain menjanjikan penciptaan jutaan lapangan kerja. Pada masa pemerintahan Presiden Bush, 3 juta warga kehilangan pekerjaan karena kejatuhan ekonomi.

”Kami akan mengatasi persoalan ekonomi secara tuntas. Kami akan menghasilkan lebih banyak energi di dalam negeri,” kata McCain, seolah menjawab kritik Obama, yang menyatakan AS di bawah Republik bergantung pada energi impor. ”Bangkit, bangkit, bangkit, dan berjuanglah. Tak ada yang tak mungkin di sini. Kita Amerika, tak pernah mundur, tak pernah lari dari sejarah, kita membuat sejarah,” kata McCain.

Berjanji ajak Demokrat

Ia berjanji mengajak Demokrat dan independen bergabung dalam pemerintahannya jika menang. ”Saya tidak bekerja untuk sebuah partai, untuk kepentingan khusus, tidak bekerja untuk diri sendiri, saya bekerja untuk Anda.”

Ucapan McCain seakan menepis tudingan Obama, yang menyebut McCain mendapat dukungan dana dari raksasa minyak AS, yang bergelimang keuntungan di tengah kenaikan harga yang mencekik warga.

”Kami kehilangan kepercayaan rakyat Amerika karena beberapa anggota Republik tergoda korupsi ... kami akan memulihkan kepercayaan rakyat dengan menegakkan nilai-nilai yang didambakan Amerika,” kata McCain.

Setelah mendengar pidato McCain, Hillary Clinton memberikan komentar pedas, ”Ada perbaikan kecil dari pidato saya di Denver. No way, No how, No McCain-Palin.”

Menurut Hillary, hanya Barack Obama dan Joe Biden yang menawarkan ide-ide pembaruan dan perubahan positif.

Kubu Obama menyatakan, pidato McCain sama sekali tidak menawarkan hal baru dan hanya memperlihatkan keinginan melanjutkan kebijakan ekonomi dan luar negeri yang berbahaya.

Penasihat Obama, Robert Gibbs, mengatakan, McCain bisa berbicara apa saja, tetapi dalam 30 tahun bekerja sebagai senator, McCain terbukti tidak melakukan apa pun. (REUTERS/AP/AFP/MON/joe)

Tidak ada komentar: