Senin, 08 September 2008

Zardari Perlu Ubah Citra


Rakyat Ingin Presiden Segera Bertindak, Tidak Hanya Bicara 


Senin, 8 September 2008 | 03:00 WIB 

Islamabad, Minggu - Presiden baru Pakistan, Asif Ali Zardari, disarankan untuk segera mengubah citranya dan membuktikan dirinya politikus lihai yang mampu menangani kondisi ekonomi dan gejolak kekerasan yang memburuk. Tuntutan itu disampaikan oleh berbagai media massa di Pakistan, Minggu (7/9).

Editorial pada harian The News menyatakan, sebagai langkah awal, Zardari harus bisa mengubah citranya dengan cepat mengingat ia pernah mendekam di penjara selama 11 tahun karena kasus tuduhan korupsi dan perdagangan obat terlarang. Zardari, suami mendiang Benazir Bhutto, juga didesak segera menghilangkan keraguan publik terhadap dirinya akibat masa lalunya itu.

Untuk itu, menurut harian The Dawn, Zardari harus dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa dirinya dapat dipercaya. Tidak hanya itu. Zardari juga harus bisa meyakinkan rakyat bahwa ia siap menjadi presiden Pakistan ke-14 yang demokratis. ”Sejak dulu pasti ada presiden kontroversial. Namun tak ada satu pun yang lebih kontroversial daripada Zardari,” sebut editorial harian itu.

Ujian awal bagi Zardari adalah segera menepati janjinya. Ketika dinyatakan menang mutlak pada pemilihan presiden dengan jumlah perolehan 281 suara dari 426 anggota parlemen, Sabtu, Zardari berjanji segera melucuti kekuasaan presiden membubarkan parlemen. ”Jika Zardari tidak bisa menepati janjinya lagi, kredibilitasnya akan dipertanyakan,” sebut Dawn.

Rakyat khawatir

Lelah dengan percekcokan politik tiada henti, rakyat Pakistan mendesak Zardari segera menyelesaikan berbagai persoalan yang melilit Pakistan dan tidak hanya bisa melontarkan janji-janji manis. ”Rakyat khawatir dengan kenaikan harga pangan, minyak, dan terorisme. Bukan politik,” kata pensiunan guru, Nighat Anis.

Hal senada diutarakan Neelam Khan, dokter di Multan. ”Urusan politik tidak akan dapat memberi makan anak-anak kami. Kami tidak bisa lagi disodori janji manis. Cukup sudah. Pemerintah harus bisa menyelesaikan gejolak ekonomi ini. Zardari harus dapat me- wujudkan manifesto dari Partai Rakyat Pakistan, yakni pangan, sandang, dan papan,” ujarnya.

Meski mendapatkan dukungan dari parlemen, masih banyak juga warga Pakistan yang tidak yakin Zardari akan dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai presiden. ”Hari ini hari tergelap dalam sejarah Pakistan. Orang yang paling korup justru menjadi presiden kami,” kata Jamal Siddiqui (50), warga di kota Hyderabad.

Para pengamat mengaku khawatir Zardari yang akan dilantik secara resmi sebagai presiden baru, Selasa, akan menghadapi berbagai persoalan rumit, mulai dari kemerosotan ekonomi hingga gejolak kekerasan. Pengamat politik Ardeshir Cowasjee, dalam harian Dawn, mengaku khawatir dengan masa depan pemerintah yang baru. Apabila Zardari dan partainya memiliki keinginan untuk membalas dendam, berarti ”permainan telah berakhir sebelum dimulai”. (REUTERS/AFP/AP/LUK)

 

Tidak ada komentar: